Contoh Naskah Pidato Tentang Sumber Daya Manusia

Advertisement
Contoh Naskah Pidato - Era globalisasi membuka mata kita untuk melihat ke masa depan yang penuh tantangan dan persaingan. Era kesejagatan yang tidak dibatasi waktu dan tempat membuat SDM yang ada selalu ingin meningkatkan kualitas dirinya agar tidak tertinggal dari yang lain. Pengembangan SDM adalah proses sepanjang hayat yang meliputi berbagai bidang kehidupan.

Berbagai fenomena kehidupan dalam segala dimensi, baik sosial, budaya, ekonomi, maupun politik yang terjadi di sekitar kita menunjukkan gambaran yang semakin jelas bahwa sesungguhnya apa yang kita miliki akhirnya akan menjadi tidak berarti apabila kita tidak mampu memanfaatkannya. Hal ini bermula dari persoalan rendahnya kualitas SDM.
Advertisement

Contoh Naskah Pidato Tentang Sumber Daya Manusia

Dalam blog ini kami akan menuliskan contoh pidato singkat mengenai Sumber Daya Manusia. Beriku adalah ulasannya:

Assalau’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh


Alhamdulillah pada kesempatan ini kami dapat bertemu muka dengan bapak-bapak, ibu-ibu dan saudara-saudara yang dirahmati Alloh. Harapan kami semoga pertemuan ini membawa manfaat bagi kita semua. Amin

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Alloh yang Maha Gofur, yang mana nikmatnya tidak akan terukur walaupun oelh insinyur, gubernur direktur kondektur tukang bubur ataupun oleh tukang bajigur apalagi oleh bapak gusdur.

Sholawat beserta salam sejahtera semoga senantiasa tercurahlimpahkan selalu kepada baginda Nabi besar Muhammad SAW. Juga pada keluarganya para sahabatnya dan mudah-mudahan pada kita semua selaku umatnya. Amiiiinn

Kaum muslimin yang berbahagia

Manusia selalu dituntut agar senantiasa berusaha meningkatkan kualitas dirinya dan kualitas hidupnya, dalam upaya mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan.
Alloh Swt juga menuntut agar manusia mempersiapkan generasi penerus yang tangguh, jangan sampai generasi sesudah kita memiliki kualitas yang rendah. Sebagaimana firmannya :

وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ

Artinya: “Dan hendaklah takut kepada Alloh orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Alloh dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (QS. An Nisa: 9)

Kulitas manusia meliputi kualitas jasmaniah dan kualitas rohaniah, kualitas jasmaniah banyak ditentukan oleh mulutnya kebutuhan jasmaniah yang ia manfaatkann, baik makan, papan maupun sarana yang lain. Sedangkan kualitas rohaniah ditentukan, kecerdasan berfikir, kepekaan dan kepeduliaan terhadap lingkungan dan kesadaran sebagai hamba Alloh yang siap mengabdi setiap saat. Anak kita harus kita arahkan menjadi orang yang pandai, orang yang memiliki keberanian, memiliki ketrampilan dan menjadi anak yang saleh.

Kaum muslimin yang berbahagia

Dalam diri pribadi manusia terdapat sumber daya yang tangguh, bila ia mau memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya, menggunakan dengann semaksimal mungkin demi kesejahteraan, kebahagiaan dan kemakmuran umat manusia. Sebagaiman tercantum dalam Al Qur’an :

وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ

Artinya: “Dan katakanlah : bekerjalah kamu, maka Alloh dan RosulNya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu”. (QS. At Taubah: 105)

Dalam suatu kesempatan sayyidina Umar Ra melarang setiap manusia agar tidak mendia-siakan potensi yang dimiliki, melarang seseorang jangan hanya berpangku tangan dengan mengandalkan doa semata. Sebenarnya mensia-siakan potensi adalah suatu perbuatan yang tidak terpuji, sesuatu yang akan menddatangkan kerugian dan kesengsaraan, sebab kebahagiaan bukan datang secara sim salabim. Maka selayaknyalah bila Alloh telah menjanjikan bahwa orang yang akan diberi kekuasaan dan kebahagiaan adalah orang yang memanfaatkan potensi, orang yang beriman dan berbuat.
Sebagaimana firman Alloh Swt:

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الأرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

Artinya: “Dan Alloh telah berjanji orang-orang yang beriman diantara kamu dan mengerjakan amal-amal shaleh bahwa dia sunggh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dibumi, sebagaimana dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhainya untuk mereka. Dan dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam keadaan ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan suatu apapun dengan aku. Dan barang siapa yang tetap kafir sesudah janji itu maka mereka itulah orang-orang yang fasik”. (QS. An Nur:55)

Kaum muslimin yang berbahagia

Sungguh sesuatu yang patut didambakan kalau kita melihat potensi dan sumber daya manusia yang ada pada umat Islam di Indonesia, dimana terdapat jumlah yang sangat besar dengan aneka ragam jenis potensi atau profesi dan tingkat kehidupan yang beraneka ragam pula. Kalau masing-masing(mereka) konsekuen dan berbuat sebaik-baiknya sesuai dengan profesi dan kemampuannya, betapa indah dunia ini.

Kaum muslimin yang berbahagia

Marilah kita berbuat sebaik-baiknya sesuai dengan bidang dan profesi kita masing-masig, baik cendikiawan maupun ulama, pedagang maupun pengusaha, rakyat maupun penguasa, karyawan maupun pekerja. Kita harus bersama-sama berdoa semoga Alloh Swt. Memberkati kita dan membimbing kita.

Demikianlah yang dapat kami sampaikan semoga ada manfaatnya. Akhirul kalam

Wassalamu’alaiikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Itulah contoh teks pidato singkat mengenai “Sumber Daya Manusia”. Terimakasih telah berkunjung ke alamat blog kami, Semoga blog ini bisa bermanfaat dan membantu bagi kita semua. Dan jangan lupa kunjungi juga blog:
Contoh Pidato Amar Ma'ruf Nahi Mungkar
untuk mendapatkan pembelajaran terlengkap seputar khutbah dan pidato. Terimakasih


Advertisement