Advertisement
Makna Kebahagiaan – Bukankah kita semua ingin merasakan yang namanya bahagia? Tapi kenapa kebanyakan yang kita lakukan cenderung mengharapkan kebahagiaan datang sendiri daripada berusaha mengambil langkah ke depan agar kebahagiaan tetap terus di tangan kita. Jadi, apakah kebahagiaan itu sebenarnya sebuah pilihan? Jelas, kebahagiaan adalah sebuah pilihan.
Banyak orang di dunia ini ‘percaya’ bahwa kebahagiaan bukanlah sesuatu yang bisa kita pilih, dan hal itu mengalir sendiri hanya pada beberapa orang beruntung yang telah mengumpulkan beberapa karma baik di masa lalu mereka. Tapi, bagaimana jika kita katakan bahwa kebahagiaan bukanlah hasil dari situasi kehidupan, tapi pilihan yang hadir dalam setiap situasi?
Baiklah sob, disini saya akan menjelaskan contoh pidato mengenai arti kebahagiaan yang sebenarnya. Berikut adalah ulasannya :
Assalau’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Alhamdulillah pada kesempatan ini kami dapat bertemu muka dengan bapak-bapak, ibu-ibu dan saudara-saudara yang dirahmati Alloh. Harapan kami semoga pertemuan ini membawa manfaat bagi kita semua. Amin
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Alloh yang Maha Gofur, yang mana nikmatnya tidak akan terukur walaupun oelh insinyur, gubernur direktur kondektur tukang bubur ataupun oleh tukang bajigur apalagi oleh bapak gusdur.
Sholawat beserta salam sejahtera semoga senantiasa tercurahlimpahkan selalu kepada baginda Nabi besar Muhammad SAW. Juga pada keluarganya para sahabatnya dan mudah-mudahan pada kita semua selaku umatnya. Amiiiinn
Kaum muslimin yang berbahagia
Bahagia tidak dapat diukur dengan harta, pangkat dan segala kemewahan duniawi. Tetapi sesungguhna kebahagiaan itu terletak pada ketenangan hati seseorang. Banyak orang kaya dengan harta, tetapi kekayaan tidak membuat hatinya merasa tenang, bahkan sebaliknya, kekayaan yang ia kumpulkan justru menyibukan dirinya untuk selalu mengejar kekurangan, karena berapapun harta benda yang ia miliki masih saja dianggapnya kurang.
Alloh berfirman:
Demikian kebiasaan manusia didalam mengejar kekayaan, mempunyai satu buah mobil, ingin menjadi dua, ingin bertambah tiga, dan seterusnya. Karena itu marilah kita berusaha dan berdoa, agar hati kita selalu diberi ketenangan. Sebab hanyalah di dalam hati yang tenang letak kebahagiaan kita yang hakiki.
Rosulullah Saw bersabda:
Artinya: “Kaya yang sebenarnya adalah ketenangan jiwa”.
Kaum muslimin yang berbahagia
Ketenangan jiwa adalah suatu anugerah Alloh yang sangat berharga. Banyak orang yang merindukannya, tetapi sedikit sekali yang memperolehnya. Hal ini disebabkan karena banyak umat manusia yang lupa kepada penciptanya. Alloh berfirman:
Artinya: “Dialah yang menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin agar keimanan mereka bertambah disamping keimanan mereka (yang telah ada).” (QS. Al –Fath:4)
Kaum muslimin yang berbahagia
Dengan keerangan diatas kiranya dapat disimpulkan, bahwa seseorang yang menginginkan kebahagiaan, ingin berjiwa tenang, tetapi lupa kepada penciptanya, maka segala keinginannya hanyalah sia-sia belaka.
Oleh karena itu marilah kita kejar terus kebahagiaan itu, dengan senantiasa ingat kepada Alloh, karena Alloh lah Dzat yang menentukan kebahagiaan. Berusahalah terus untuk memperoleh ketenangan dalam jiwa, yaitu dengan bertakwa kepada Alloh Dzat yang memberi ketenangan.
Alloh berfirman:
Artinya: “Dan barang siapa yang mentaati Alloh dan Rosulnya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Alloh, yaitu: para Nabi, shaddiqin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang yang shaleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. Yang demikian itu adalah karunia dari Alloh, dan Alloh cukup mengetahui". (QS. An Nisaa’: 69-70)
Demikianlah saudara-saudara, kebahagiaan yang dicapai oleh orang-orang yang taat kepada Alloh dan Rosulnya. Bagi orang yang menyadari bahwa hidup di dunia ini hanya sementara, semestinya harus giat mmencari bekal untuk persiapan dalam perjalanannya menuju akhirat yang abadi. Sebab ibarat seseorang musafir yang akan menempuh perjalanan jauh, tentu lebih dulu harus mempersiapkan diri dengan mengumpulkan bekal sebanyak mungkinuntuk keperluan perjalanan. Sehingga dengan perbekalan itu diharapkan agar dapat mencapai tujuan dengan selamat. Karena itu marilah kita siap berusaha mengumpulkan bekal untuk kehidupan di akhirat, dan jangan sekali-kali kehidupan dunia dengan segala kemewahannya ini menggelincirkan kita hingga lupa kepada akhirat.
Demikianlah apa yang dapat kami sampaikan semoga ada manfaatnya. Aminn akhirul kalam .
Wassalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Itulah contoh teks pidato singkat mengenai “Kebahagiaan yang sebenarnya”. Terimakasih telah berkunjung ke alamat blog kami, Semoga blog ini bisa bermanfaat dan membantu bagi kita semua. Dan jangan lupa kunjungi juga blog :
Contoh Pidato Peranan Akhlak Dalam Islam
untuk mendapatkan pembelajaran terlengkap seputar khutbah dan pidato. Terimakasih
Banyak orang di dunia ini ‘percaya’ bahwa kebahagiaan bukanlah sesuatu yang bisa kita pilih, dan hal itu mengalir sendiri hanya pada beberapa orang beruntung yang telah mengumpulkan beberapa karma baik di masa lalu mereka. Tapi, bagaimana jika kita katakan bahwa kebahagiaan bukanlah hasil dari situasi kehidupan, tapi pilihan yang hadir dalam setiap situasi?
Advertisement
Baiklah sob, disini saya akan menjelaskan contoh pidato mengenai arti kebahagiaan yang sebenarnya. Berikut adalah ulasannya :
Assalau’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Alhamdulillah pada kesempatan ini kami dapat bertemu muka dengan bapak-bapak, ibu-ibu dan saudara-saudara yang dirahmati Alloh. Harapan kami semoga pertemuan ini membawa manfaat bagi kita semua. Amin
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Alloh yang Maha Gofur, yang mana nikmatnya tidak akan terukur walaupun oelh insinyur, gubernur direktur kondektur tukang bubur ataupun oleh tukang bajigur apalagi oleh bapak gusdur.
Sholawat beserta salam sejahtera semoga senantiasa tercurahlimpahkan selalu kepada baginda Nabi besar Muhammad SAW. Juga pada keluarganya para sahabatnya dan mudah-mudahan pada kita semua selaku umatnya. Amiiiinn
Kaum muslimin yang berbahagia
Bahagia tidak dapat diukur dengan harta, pangkat dan segala kemewahan duniawi. Tetapi sesungguhna kebahagiaan itu terletak pada ketenangan hati seseorang. Banyak orang kaya dengan harta, tetapi kekayaan tidak membuat hatinya merasa tenang, bahkan sebaliknya, kekayaan yang ia kumpulkan justru menyibukan dirinya untuk selalu mengejar kekurangan, karena berapapun harta benda yang ia miliki masih saja dianggapnya kurang.
Alloh berfirman:
أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ .. حَتَّى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ
Artinya: “Bermegah-megahan (soal harta, pengikut dan seupamanya) telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk kedalam kubur.” (QS. At Takasur: 1-2)Demikian kebiasaan manusia didalam mengejar kekayaan, mempunyai satu buah mobil, ingin menjadi dua, ingin bertambah tiga, dan seterusnya. Karena itu marilah kita berusaha dan berdoa, agar hati kita selalu diberi ketenangan. Sebab hanyalah di dalam hati yang tenang letak kebahagiaan kita yang hakiki.
Rosulullah Saw bersabda:
اَلْغِنَى غِنَى النَّفْسِ
Artinya: “Kaya yang sebenarnya adalah ketenangan jiwa”.
Kaum muslimin yang berbahagia
Ketenangan jiwa adalah suatu anugerah Alloh yang sangat berharga. Banyak orang yang merindukannya, tetapi sedikit sekali yang memperolehnya. Hal ini disebabkan karena banyak umat manusia yang lupa kepada penciptanya. Alloh berfirman:
هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا مَعَ إِيمَانِهِمْ وَلِلَّهِ جُنُودُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا
Artinya: “Dialah yang menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin agar keimanan mereka bertambah disamping keimanan mereka (yang telah ada).” (QS. Al –Fath:4)
Kaum muslimin yang berbahagia
Dengan keerangan diatas kiranya dapat disimpulkan, bahwa seseorang yang menginginkan kebahagiaan, ingin berjiwa tenang, tetapi lupa kepada penciptanya, maka segala keinginannya hanyalah sia-sia belaka.
Oleh karena itu marilah kita kejar terus kebahagiaan itu, dengan senantiasa ingat kepada Alloh, karena Alloh lah Dzat yang menentukan kebahagiaan. Berusahalah terus untuk memperoleh ketenangan dalam jiwa, yaitu dengan bertakwa kepada Alloh Dzat yang memberi ketenangan.
Alloh berfirman:
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا ,, ذَلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللَّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ عَلِيمًا
Artinya: “Dan barang siapa yang mentaati Alloh dan Rosulnya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Alloh, yaitu: para Nabi, shaddiqin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang yang shaleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. Yang demikian itu adalah karunia dari Alloh, dan Alloh cukup mengetahui". (QS. An Nisaa’: 69-70)
Demikianlah saudara-saudara, kebahagiaan yang dicapai oleh orang-orang yang taat kepada Alloh dan Rosulnya. Bagi orang yang menyadari bahwa hidup di dunia ini hanya sementara, semestinya harus giat mmencari bekal untuk persiapan dalam perjalanannya menuju akhirat yang abadi. Sebab ibarat seseorang musafir yang akan menempuh perjalanan jauh, tentu lebih dulu harus mempersiapkan diri dengan mengumpulkan bekal sebanyak mungkinuntuk keperluan perjalanan. Sehingga dengan perbekalan itu diharapkan agar dapat mencapai tujuan dengan selamat. Karena itu marilah kita siap berusaha mengumpulkan bekal untuk kehidupan di akhirat, dan jangan sekali-kali kehidupan dunia dengan segala kemewahannya ini menggelincirkan kita hingga lupa kepada akhirat.
Demikianlah apa yang dapat kami sampaikan semoga ada manfaatnya. Aminn akhirul kalam .
Wassalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Itulah contoh teks pidato singkat mengenai “Kebahagiaan yang sebenarnya”. Terimakasih telah berkunjung ke alamat blog kami, Semoga blog ini bisa bermanfaat dan membantu bagi kita semua. Dan jangan lupa kunjungi juga blog :
Contoh Pidato Peranan Akhlak Dalam Islam
untuk mendapatkan pembelajaran terlengkap seputar khutbah dan pidato. Terimakasih
Advertisement