Contoh Materi Khutbah Jumat Singkat - Mensosialisasikan Nilai-Nilai Ibadah Haji

Advertisement
Contoh Naskah Khutbah Jumat Singkat – Idul adha merupakan hari raya besar bagi umat Islam, kenapa dikatakan hari raya besar? Karena dihari itu terdapat suatu kejadian besar, yaitu penyembelihan hewan kurban atau yang sering kita sebut sebgai hari raya kurban. Bagi umat muslim yang sudah merasa mampu untuk melaksanakannya, maka hukumnya adalah wajib.Ada beberapa hewan kurban yang bisa atau yang diharuskan untuk disembelih, yaitu unta, kambing, dan sapi, ketiga hewan tersebut adalah hewan yang diharuskan untuk disembelih, dengan catatan hewan tersebut sudah layak untuk di kurbankan atau disembelih menurut syarat dan ketentuan dalam ajaran islam.

Setiap orang yang beriman senantiasa mendambakan rahmat, maghfirah, dan ridha Allah SWT. Seluruh aktivitasnya – duniawiyah dan ukhrawiyah – ia maksudkan untuk memperoleh rahmat dan ridha Allah SWT.Bagi orang beriman tidak ada perbedaan antara aktivitas duniawiyah dan aktivitas ukhrawiyah. Sebab, keduanya dilakukan dengan niat untuk mencari ridha Allah. Ridha artinya senang. Kedua aktivitas itu dilakukan sesuai dengan tuntunan dan petunjuk Allah. Bila kedua aktivitas tersebut sudah diridhai Allah maka tentu rahmat dan maghfirah-Nya pun akan dicurahkan Allah kepadanya.
Advertisement

Demi memperoleh rahmat, maghfirah, dan ridha Allah, seorang yang beriman akan melakukan apa saja yang mungkin ia lakukan dan memberikan apa saja yang mungkin ia berikan dan mengorbankan apa saja yang mungkin ia korbankan. Dan pada blog kali ini saya akan sedikit menuliskan contoh khutbah jumat tentang mensosialisasikan nilai-nilai dalam ibadah haji, semoga apa yang saya tuliskan ini bisa bermanfaat bagi anda yang membacanya. Berikut ini adalah ulasannya :

Contoh Teks Khutbah Jumat Singkat - Mensosialisasikan Nilai-Nilai Ibadah Haji

اَلْحَمْدُ للهِ وَحْدَهُ، نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ اِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرُ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَهُوَ الْمُهْتَدُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ وَلِيًّا مُرْشِدًا   أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ بَلَغَ الرِّسَالَةَ وَأَدَّى اْلأَمَانَةَ وَنَصَحَ لِلأُّمَّةِ وَتَرَكَنَا عَلَى الْمَحْجَةِ الْبَيْضَاءِ لَيْلَهَا كَنَهَارِهَا لاَ يَزِيْغُ عَنْهَا اِلاَّ هَالِكٌ  اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ دَعَا بِدَعْوَتِهِ اِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ, فَيَا عِبَادَ اللهِ اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي الْخَاطِئَةِ الْمُذْنِبَةِ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. وَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِي مُحْكَمِ التَّنْزِيْلِ بَعْدَ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ : وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلا

Wahay kaum muslimin, marilah kita tingkatkan kualitas iman dan takwa kita kepada Alloh swt, melalui peningkatan pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran Islam. Ingatlah, bahwa saat ini kita tengah berada di bulan dzulhijjah, bulan yang dimuliakan dengan sebutan Asyhurul Hurum. Pada bulan ini, empat ribu tahun yang silam telah terjadi peristiwa besar dalam perjalanan sejarah Nabi Ibrahim As, dan putranya Ismail As, yang petilasannya telah diabadikan untuk umat manusia sebagai jalan penghambaan kepada Alloh, yaitu dsyariatkannya ibadah haji dan penyembelihan hewan qurban.

Hadirin sidang jumat yang berbahagia

Ketahuilah bahwa hukum melaksanakan ibadah haji ialah fardhu ain bagi setiap muslim yang mampu. Ia merupakan rukun Islam ke lima. Jika seseorang telah memenuhi syarat-syaratnya, maka ia wajib melaksanakan haji satu kali selama hidupnya.

Alloh berfirman :

وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلا

Artinya : “Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Alloh, yaitu (bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke Baitullah.” (QS. Ali Imran: 97)

Pengertian mampu dalam ayat ini ialah mampu menyediakan biaya perjalanan pergi dan pulang serta biaya hidup keluarga yang ditinggalkan, memiliki kesehatan yang baik untuk menempuh perjalanan dan pelaksanaan haji di mekah, serta terjaminnya keamanan diperjalanan. Disamping itu perlu diteliti, hendaknya seluruh ongkos beribadah ke tanah suci haruslah diperoleh dengan cara yang halal dan dari sumber yang halal. Seseorang harus menghitung hartanya sehingga ketika akan berangkat haji ia bebas dari semua hutang, dan mampu menyisihkan cadangan dana untuk dirinya dan keluarganya selama melaksanakan ibadah haji, sehingga ia terbebas dari hambatan perbekalan supaya bisa memusatkan perhatian jiwa raganya untuk ibadah.

Karena itu marilah kita mengukur diri kita masing-masing kalau ternyata kita termasuk orang-orang yang mampu, maka segeralah menunaikan kewajiban haji. Jangan sampai ditunda-tunda, sebab menunda-nunda keberangkatan haji padahal mampu, itu termasuk perbuatan dosa. Bahkan Rasulullah SAW mengingatkan bahwa orang yang sudah mampu menunaikan ibadah haji, kemudian tidak melaksanakannya hingga mati, mereka pantas disebut mati sebagai yahudi/nasrani.

Melaksanakan ibadah haji pada hakekatnya adalah memenuhi panggilan Ilahi, untuk berkunjung ke Rumah Suci-Nya, begitulah yang merupakan bangunan yang pertama dibangun oleh manusia untuk mensucikan Alloh. Ibadah haji tersebut merupakan sebuah bentuk penyerahan total kepada Alloh, untuk mencapai hubungan spiritual dengan Alloh, dan tidak ada tujuan lain kecuali untuk bertqarrub kepada Alloh SWT.

Kaum muslimin yang berbahagia

Ketahuilah dan yakinilah, bahwa dalam ibadah haji mempunyai banyak keutamaan dan mengandung hikmah-hikmah yang tinggi. Keutamaan itu antara lain :

1.    Orang yang menunaikan ibadah haji disucikan dosa dan kesalahannya oleh Alloh, dan mendapat surga, Rasulullah SAW bersabda :
   
اَلُعُمْرَةُ اِلَى عُمْرَةٍ كَفَّارَةُ بَيْنَهُمَا وَاْلحَخُ الْمَبْرُوْرُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ اِلّااْلجَنَّةَ

Artinya : “satu kali umrah sampai umrah berikutnya menghapus dosa yang ada antara keduanya. Dan haji mabrur (yang diterima Alloh) tiadalah balasannya kecuali surga.” (HR. Bukhari Muslim dari Abu Hurairah)

2.    Para jamaah haji diberi kehormatan oleh Alloh sebagai tamu-tamu terhorrmat-Nya, sehingga doa dan permohonan mereka akan dikabulkan oleh Alloh, sebagai mana sabda Rasulullah SAW :

والحجاج والعمارة وفدالله ان دعوه اجابهم وان استغفرواغفرلهم

Artinya : “orang-orang yang berhaji dan orang-orang yang berumrah adalah tamu Alloh. Jika mereka berdoa memohon ampunan kepada-Nya niscaya diampuni-Nya.” (HR.Ibnu majjah)

3.    Biaya yang dikeluarkan untuk haji dihitung oleh Alloh sebagai infaq untuk jihad fii sabilillah. Disebutkan dalam satu hadist :

النفقة في الحخ كالنفقة في سبيل الله الدرهم بسبع مائة ضعف

Artinya : “pengeluaran ongkos-ongkos untuk ibadah haji sama seperti pengeluaran ongkos-ongkos untuk perang sabil dan usaha-usaha di jalan Alloh. Satu uang dirham dengan pahala 700 kali lipat.”

4.    Bagi wanita yang pergi haji mempunyai nilai sama dengan orang yang pergi perang di jalan Allloh. Sebagaimana diriwayatkan :

عن عا ئشة رضي الله عنها قالت : قلت يارسول الله هل عل الى النساء خهاد ؟ قال نعم عليهن خهاد لاقتال فيه , الحخ المبرور

Artinya : “Dari Aisyah Ra. Ia berkata: aku bertanya, ya Rasulullah adakah bagi wanita itu berjihad? Rasulullah SAW menjawab: betul bagi mereka ada jihad, tapi bukan berperang, yaitu haji mabrur.” (HR. Bukhari)

5.    Semua amalan ibadah yang dilakukan oleh jamaah haji selama di mekkah dan madinah dilipatgandakan pahalanya dalam satu hadist diterangkan :

صلاة في مسجدي افضل من الف صلاة فيما سواه الا المسجد الحرم وصلاة في المسجد الحرام افضل من مائة الف صلاة فيما سواه

Artinya : “Shalat di Mesjid-Ku (Madinah) lebih utama seribu shalat di tempat lain, kecuali Masjidil Haram. Shalat di Masjidil Haram lebih utama dari seratus ribu shalat di tempat lainnya.”

Hadirin sidang jumat rahimakumullah

Kiranya masih banyak keutamaan-keutamaan lain selain yang telah disebutkan diatas, yang hakekatnya hanya diketahui oleh Alloh SWT. Adapun hikmah dan kemanfaatan yang terdapat dalam ibadah haji, tercermin di dalam firman Alloh yang menyuruh kaum muslimin mengambil hikmah dan manfaat dari nilai-nilai yang terkandung dalam ibadah haji:

وَأَذِّنْ فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالا وَعَلَى كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ . لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ ...الحخ: 28-27

Artinya : “Dan serulah manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta, mereka datang dari segenap enjuru yang jauh. Suaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka. (QS. Al Hajj: 27-28)

Manfaat dan hikmah yang dapat dipetik dari ibadah haji mencakup berbagai aspek kehidupan beragama, diantaranya yang paling penting adalah aspek iman dan takwa. Iman orang yang melakukan ibadah haji menjadi semakin kokoh, bertambah mantap keyakinannya terhadap kebenaran agama Islam. Karena dengan pergi haji seseorang dapat menyaksikan sendiri keagungan Masjidil Haram, ka’bah Baitullah, kota suci mekah dan madinah serta tempat-tempat bersejarah sebagai bukti kerasulan dan perjuangan Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad SAW. Tentulah, semua penyaksian ini bisa menjadi pengalaman rohaniah yang penting, dan merupakan kekayaan batin yang tinggi nilainya untuk memupuk kesemprnaan iman, lebih-lebih bagi orang yang semula imannya belum mapan.

Sidang jumat yang berbahagia

Karena itulah suasana kepasrahan dan penghambaan kepada Alloh dalam pelaksanaan ibadah haji di tanah suci sungguh amat menakjubkan. Betapa tidak! Berbagai kesibukan yang dikerjakan para jamaah bertumpuh semata-mata untuk ibadah. Ucapan-ucapan mereka yang terdengar dan suara-suara yang berkumandang disetiap saat dari segala penjuru, hanyalah puji-pujian dan doa untuk mengagungkan Alloh dan mensucikannya. Mereka benar-benar menunjukan sikap kepasrahaan, kebersamaan dan kesederhanaannya sebagai hamba Alloh dihadapan kebesaran al-Khalik, Dzat pencipta alam semesta.

Keadaan ini terlihat jelas ketika semua jamaah haji berkumpul untuk menjalani wukuf di padang arafah. Semua wanita memakai pakaian yang sama. Laki-laki pun memakai pakaian yang sama. Tidak ada perbedaan antara yang kaya, miskin, berpangkat, rakyat jelata dan sebagainya. Mungkin dalam kehidupan sehari0hari nereka ada jarak dan bataas, ssaling menjauhi karena ada status yang memisahkannya. Tetapi pada saat melaksanakan ibadah haji mereka sama dan satu. Disatukan dengan iman dan bersatu dalam mensucikan Alloh. Tanpa memandang warna kulit, bahasa, bangsa dan tanah airnya. Semua berkumpul bersama-sama dengan pemandangan yang sama, berada dalam perlindungan dan keridhaan Alloh SWT.

Hadirin sidang jumat yang berbahagia

Dari uraian di atas, maka kita bisa memastikan betapa bahagia dan beruntung saudara-saudara kita yang telah diberi kesempatan oleh Alloh, menjadi tamu-tamu-Nya di kota suci mekah al mukarromah. Tetapi ketahuilah bahwa hakikat keberuntungan itu hanya akan diperoleh apabila predikat haji yang disandangnya betul-betul menjadi Haji Mabrur. Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk memperbanyak doa memohon haji yang mabrur:

اللهم اجعله حجا مبرورا وذ نبا مغفورا وسعيا مثكورا وتجارة لن تبور

Artinya : “Ya Alloh jadikanlah haji hamba yang mabrur, dosa yang diampuni, sa’i yang disyukuri, dan perniagaan yang tidak merugi.”

Apakah haji mabrur itu dan apa tanda-tandanya?

Haji mabrur ialah haji yang dalam melaksanakannya dapat memenuhi semua syarat, rukun dan wajibnya, serta mampu mencegah segala perbuatan yang dapat membatalkan haji, baik batal terhadap keabsahan ibadahnya maupun pahalanya. Disamping itu hajinya tidak dicampuri perbuatan-perbuatan dosa, dan dalam pelaksaannya benar-benar mencerminkan sifat ihsan dan ketaatan yang ikhlas karena Alloh.

Sedangkan apakah tanda-tanda yang konkrit bahwa haji yang telah dilaksanakan oleh seseorang itu mabrur? Tidaklah ada petunjuk yang jelas (qath’i). Kiranya hanyalah dapat diperkirakan bahwa diantara ciri-cirinya ialah apabila setelah menunaikan ibadah haji ia menjadi hamba yang lebih baik dari sebelumnya, dapat meningkatkan iman dan takwanya kepada Alloh, seta terbukti lebih tekun beribadah dan banyak berbuat amal shaleh dari pada sebelum ia pergi haji.

Akhirnya, marilah kita berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan kualitas iman dan takwa kita dengan amaliah yang nyata. Khususnya bagi kita yang telah menunaikan rukun islam yang kelima, marilah kita berupaya dengan sekuat tenaga menjaga agar ibadah haji kita benar-benar Hajjan Mabruran.

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمن سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا ، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ وَأَمِيْنُهُ عَلَى وَحْيِهِ ؛ فَصَلَوَاتُ اللهِ وَسَلَامُهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
أَمَّا بَعْدُ مَعَاشِرَ المُؤْمِنِيْنَ عِبَادَ اللهِ : اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى وَرَاقِبُوْهُ مُرَاقَبَةً مَنْ يَعْلَمُ أَنَّ رَبَّهُ يَسْمَعُهُ وَ يَرَاهُ  اللهم اغـفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الاحياء منهم والاموات اللهم اعـز الاسلام والمسلمين واهلك الكفرة والمشركين ودمر اعدائنا واعدائك اعداء الدين بحق رب العالمين ربنا اتنا فى الدنيا حسنة وفى الاخرة حسنة وقنا عذاب النار برحمتك يا ارحم الراحمين والحمد لله رب العالمين 
 عباد الله ان الله يأمر بالعدل والاحسان وايتاء ذي القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون ولذكر الله اكبر استغفرالله لي ولكم

Itulah contoh teks khutbah jumat singkat tentang mensosialisasikan nilai-nilai ibadah haji, semoga bisa berm  anfaat bagi anda yang membacanya, dan terimakasih telah berkunjung ke alamat blog kami terus ikuti untuk mendapatkan informasi terbaru seputar khutbah jumat. Terimakasih

Advertisement